Selamat Datang di blog pribadi saya, semoga mendapat manfaat dan terimakasih atas kunjungannya

Connect Now

Senin, 02 Januari 2012

TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK (Bag 2)

C. Teori Akuntansi Sektor Publik (Tasp)
Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Suatu teori perlu didukung oleh berbgai riset yang didalamnya terdapat hipotesa-hipotesa yang diuji kebenarannya. Teori memiliki tiga karakteristik dasar, yaitu :
1) Kemampuan untuk menerangkan atau menjelaskan fenomena yang ada (the ability of explain)
2) Kemampuan untuk memprediksi (the ability of predict)
3) Kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to control given phenomena).
Pada dasarnya terdapat tiga tujuan mempelajari teori akuntansi, yaitu :
1) Untuk memahami praktik akuntansi yang saat ini ada
2) Mempelajari kelemahan dan kekurangan dari praktik akuntansi yang saat ini dilakukan
3) Memperbaiki praktik akuntansi di masa datang.
Suatu disiplin ilmu dapat diklasifikasikan dalam lima kelompok, yaitu ilmu murni, ilmu deskriptif, ilmu derivative, ilmu sinoptis, dan ilmu terapan. Ilmu terapan adalah disiplin ilmu yang secara khusus terpisah dari disiplin ilmu yang lain, namun bisa juga kombinasi dari berbagai prinsip yang diambil dari disiplin ilmu lain yang disesuaikan dengan kebutuhan praktis ilmu tersebut, contohnya ilmu akuntansi.
Jika dikaitkan dengan bangunan dari suatu ilmu (body of language), akuntansi sektor publik dikatakan memiliki teori yang mapan apabila terpenuhi beberapa persyaratan. Bangunan ilmu terdiri atas konsep dasar (basic concept) sebagai landasan ilmu tersebut (philosophical foundation), postulat, teori, konsep, prinsip, standar dan praktik aplikasi. Akuntansi sektor publik sendiri merupakan salah satu cabang dari ilmu akuntansi. Oleh karena itu, pengembangan teori akuntansi publik sangat tergantung pada perkembangan ilmu akuntansi.
Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan untuk memperbaiki praktik yang saat ini dilakukan. Hal ini terkait dengan upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik, yaitu laporan keuangan yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalakan (reliable).
Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala (constraints) yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan tersebut adalah :

1. Obyektifitas
Obyektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan kinerja yang telah dicapai oleh manajemen selama periode waktu tertentu kepada pihak eksternal yang menjadi stakeholder organisasi.
Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya benturan kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder.
Manajemen memiliki dorongan untuk memilih dan menerapkan teknik akuntansi yang bisa menginformasikan laporan keuangan secara lebih baik sebagai ukuran kinerja organisasi. Oleh karena itu, teknik akuntansi yang digunakan manajemen harus memiliki derajat objektivitas yang dapat diterima semua pihak yang menjadi stakeholder.

2. Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun. Konsistensi penerapan metode akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi memiliki orientasi jangka panjang (going concern) sedangkan laporan keuangan hanya melaporkan kinerja selama satu periode. Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan proses evaluasi kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten dalam menerapkan metode akuntansinya.

3. Daya banding
Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antar periode waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Kendala daya banding terkait dengan obyektifitas karena semakin obyektif suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingannya karena dengan dasar yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda

4. Tepat waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik serta untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian laporan terkait dengan lama waktu yang dibutuhkan oleh organisasi untuk menghasilkan laporan keuangan.

5. Ekonomis dalam Penyajian laporan
Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya Semakin banyak informasi yang dibutuhkan, semakin banyak pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam Penyajian laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.

6. Materialitas
Suatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputusan, atau jika informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda. Penentuan materialitas memang bersifat pertimbangan subjektif (subjective judgement), namun pertimbangan tersebut tidak dapat dilakukan menurut selera pribadi. Pertimbangn yang digunakan merupakan professional judgement yang mendasarkan pada teknik tertentu.

D. Perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik
• Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi pengumpulan data, penganalisaan, pengkiasifikasian, pencttan, & pelaporan atas transaksi keuangan pemerintah sbg st entitas, serta penafsiran thdp hasil-hasilnya.
• Aturan dasar sistem akuntansi keu mnrt Masisi (1978) dlm Glynn (1993):
1. Identifikasi kegiatan operasi yg relevan.
2. Pengkiasifikasian kegiatan operasi scr tepat;
• Adanya sistem pengendalian utk menjamin reliabilitas.
• Menghitung pengaruh masing-masing operasi.

E. STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
• Standar akt diperlukan utk menjamin konsistensi dlm pelaporan keuangan.
• Hal yg dipertimbangkan dlm penetapan standar akuntansi, al:
1. Standar memberikan pedoman ttg informasi yg hrs disajikan dlm laporan posisi keuangan, kinerja & aktivitas organisasi bagi pengguna informasi.
2. Standar memberikan petunjuk & aturan tindakan bagi auditor yg memungkinkan pengujian scr hati-hati & independen saat menggunakan keahlian & integritasnya dlm mengaudit laporan organisasi serta saat membuktikan kewajarannya.
3. Standar memberikan petunjuk ttg kumpulan data yg perlu disajikan berkaitan dg berbagai variabel yg patut dipertimbangkan dlm bidang perpajakan, regulasi, perencanaan, regulasi ekonomi & peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
4. Standar menghasilkan prinsip & teori yg penting bagi pihak yg berkepentingan dlm disiplin ilmu akuntansi.

• Standar overload terjadi ketika:
1. terlalu banyak
2. terlalu rumit
3. tak tegas (rigid) shg sulit membuat pilihan penerapannya
4. general-purposes standards shg gagal dlm menyajikan perbedaan kebutuhan diantara para penyaji & pengguna
5. kurang spesifik shg gagal dlm mengidentifikasi perbedaan antara
• Entitas publik & entitas non-publik
• Laporan keuangan tahunan & interim
• Organisasi besar & kecil
• Laporan keuangan auditan & non-auditan
6. Pengungkapan yg berlebihan dan/atau pengukuran yg terlalu kompleks


Sumber:
http://images.shiddiqnr.multiply.multiplycontent.com
http://greenlover-digitalnotes.blogspot.com/2011/02/teknik-akuntansi-keuangan-sektor-publik.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/teknik-akuntansi-keuangan-dalam-sektor-publik/

0 komentar:

Posting Komentar